Langsung ke konten utama

RDA RTA dan alat yang di gunakan untuk rebuild automizer

Apa itu rda, dan rta Dan bahan dan alat yang di butuhkan untuk rebuild

Vaping hemat adalah vaping dengan bisabuilt atomizer

 sendiri: membuat coil, memasang coil, dan memasang kapas (wicking).
Sebelumnya ada banyak istilah tentang atomizer. Buat saya sendiri agar tidak bingung saya akan memisah 3 tipeatomizer:
1. RDA = Rebuildable Dripping Atomizer
Tipe atomizer dengan coil buatan sendiri. Tanpa tank. Liquid langsung ditetes (drip) di coil/kapas. Untuk setiapdripping bisa berkisar antara 5 hingga 10 kali puff untuk kemudian harus menetes/dripping kembali.
2. RTA = Rebuidable Tank Atomizer
Sesuai namanya adalah atomizer yang memiliki tank penyimpanan. Tank penyimpanan tersebut bisa menyimpan liquid hingga beberapa jam pemakaian. Tapi tentang coil-nya sendiri ada 2 perbedaan:
– Rebuildable coil, coil bikinan sendiri dari lilitan kanthal, nichrome dll.
– Replaceable coil, coil yang dibeli terpisah, bikinan pabrik.
Vaping hemat yang dimaksud hanya terbatas pada RDA dan RTA (dan RDTA) dengan tipe rebuildable coil. Dan vapingtidak hemat yang dimaksud adalah penggunaan RTA dengan tipe replaceable coil dimana kita harus mengeluarkan beberapa puluh ribu rupiah untuk setiap penggantian coil head.

Bahan

1. COIL

Saya sendiri biasa menggunakan Kanthal A1, 26 awg (lebih tipis) atau 22 awg (lebih tebal). Semakin tinggiangkanya semakin tipis kawatnya. Semakin rendah angkanya semakintebal kawatnya. Kawat kanthal sangat mudah ditemukan di online shop. Harga berkisar antara 3 hingga 5 ribu per meter. Ini adalah harus, jelas, coil itu sendiri.
8wraps_sizes_WEB
*awg: american wire gauge
Selain kanthal ada material lain seperti nickel atau titanium:
  • Kanthal memiliki daya tahan paling bagus. Tingkat leleh tertinggi sehingga bisa digunakan di mode power/wattage. Bisa digunakan di semua mod saat ini (kecuali mod lama, atau yang model pen, low power mod). Kekurangan kanthal karenamembutuhkan waktu yang lebih lama untuk panas. Dari kondisi dingin, setelah beberapa jam tidak digunakan, akan membutuhkan waktu beberapa detik ataumilisecond sebelum bisa melakukanpuff. Dan juga kekurangan di waktu untuk menjadi dingin. Beberapa detik atau milisecond setelah melakukan puffcoil akan tetap panas sehingga liquid seringkali tetap menguap. 
  • Nickel memiliki titik leleh yang lebih rendah dibanding kanthal. Beberapa jenis nickel digunakan di mode TC (temperature control) untuk menghindari overheat yang mengakibatkan dry hit. Waktu panas dan dingin lebih baik dibanding kanthal namun beberapa kjenis nickel harus disesuaikan dengan mode setingan mod (Nichrome, Ni80, Ni60 dll).
  • Titanium adalah material dengan titik leleh terendah. Karena itu biasanya titanium tidak digunakan sendiri sebagai bahan utama coil. Titanium digunakan sebagai bahan gabungan dengan material lain. Karena itu kemudian kita mengenal istilahtwistedclaptonalien clapton dan lain sebagainya. Titanium digunakan dalam mode Temp TI (temperature titanium).
Material coil biasanya dijual per meter. Harga per meter berkisar antara 3 ribu hingga 7 ribu. Per meternya bisa digunakan membuat 8 hingga 10 coil. Sebaiknya tidak membeli coil yang sudah dililit karena harganya akan lebih mahal, berkisar 3 ribu hingga 7 ribu per satu coil.
2. COIL JIG & OBENG
Obeng ukuran kecil 2 buah. Satu obeng untuk pengunci baut dudukan/tiang/post coil. Walau beberapa RDA/RTA biasanya menyertakan obeng di dalam kemasan jual mereka sesuai dengan baut bawaan pada post coil.
Photo-0030_zpsaa1eae40 copy
Sedangkan obeng yang lain berguna sebagai media pembentuk coil dan sebagai alat bantu pemasangan coil. Ketersediaannya cukup banyak.
Saya sendiri menggunakan obeng paketan yang memiliki berbagai mata obeng yang bisa digunakan untuk kebutuhan lain. Selain itu dilengkapi dengan pinset yang berguna pada saatwicking.
obeng_set
Karena obeng tersebut tidak bisa digunakan untuk membentuk coil, saya menggunakan coil jig yang juga memiliki berbagai diameter. Hanya saja butuh sedikit pengalaman untuk menggunakan coil jig model ini. Karena tersedia juga coil jig model lain yang bisa membentuk coil lebih mudah dan rapi, namun hanya untuk 1 ukuran diameter.
coil_jig
3. WIRE CUTTER atau GUNTING KUKU
Sebagai alat potong kawat. Untuk menjaga kerapihan, menghindari short circuit, sekaligus menjaga resistensi coil. Sisa ‘kaki’ pada coil mempengaruhi ketepatan hitung kalkulator coil/resistensi. Beberapa deck/coil cukup sulit dipotong dan dirapikan bila menggunakan gunting kuku. Tapi, worth to try. Gunting kuku bukan barang langka.
gtg kuku 3in1 bulat
4. OHM METER atau ELECTRICAL MOD
Sangat penting, kecuali kalo memang pede, tapi resiko tanggung sendiri. Elektrikal mod memiliki chip dengan fitur safety (coil yang tidak sesuai, resistensi yang salah atau korsleting) dan memiliki led screen sebagai output safety protection-nya. Cukup dengan elektrikal mod tanpa harus membeliohm meter. Berbeda dengan mekanikal mod yang tidak memiliki chip safety dan tidak memiliki led screen deteksi coil.
HTB1bN4jKXXXXXXSXXXXq6xXFXXX6
Sedangkan untuk penggunaannya tidak terbatas pada regulated/elektrikal mod saja. Coil yang telah dibuat dengan benar dan telah di cek resistensinya dapat digunakan pada mekanikal mod.
5. KAPAS
Saya sendiri menggunakan kapas unbleaching merk Muji. Semakin spesifik penggunaan suatu barang biasanya semakin susah mendapatkannya. Ketersediaannya cukup luas karena tidak secara khusus dijual untuk vaping. Jadi tidak harus mencari toko khusus vaping 😉
2003010-20160513181621-2190279070588282
Beberapa kapas merk lain seperti cotton bacon, atomix cotton, dan klaude cotton. Lebih spesifik untuk vaping namun juga dengan harga yang lebih mahal.
Cotton bacon dan Muji menurut saya kurang lebih sama. Atomix cotton sepertinya butuh waktu agak lama untuk menghilangkan ‘rasa kapasnya’. Dan saya sendiri belum pernah menggunakan klaude cotton.

Hal teknis dari vaping

Satu hal yang harus diperhatikan dan tidak bisa ditawar adalah memampuan alat vaping itu sendiri, yaitu mod dan atomizer-nya (RTA/RDA). Beberapa mod memiliki keterbatasan pada minimum ohm dan maximum wattage.
4197529
Coil dengan resistensi yang rendah atau dikenal dengan sub ohm membutuhkan mod (dan baterai mod) denganampere yang tinggi. Coil dengan gauge wire yang rendah (kawat yang lebih tebal) membutuhkan mod denganwatt yang lebih tinggi.
Beberapa atomizer juga memiliki keterbatasan single atau dual coil, dan ukuran dari base deck-nya.
tutorial-single-coil-vs-dual-coil_grande
Contoh: post/tiang/dudukan Single coil & Dual coil base deck.
2016-03-25-13_36_095784
Contoh: diameter base deck yang lebih luas pada atomizer quad coil.

Teori

Generally, kita membutuhkan coil dengan resistensi sekitar 0.5 ohm (sub-ohm = dibawah 1 ohm).
Untuk base deck yang cukup luas kita bisa menggunakan Kanthal A1 22 awg (tebal). Untuk base deck yang lebih sempit gunakan Kanthal A1 26 awg (tipis).
Kanthal A1 22 awg (tebal) memiliki resistensi yang lebih rendah sehingga membutuhkan lilitan yang lebih banyak, agar resistensi tidak terlalu rendah. Kanthal A1 26 awg (tipis) memiliki resistensi yang lebih tinggi sehingga bisa dibuat dengan lilitan yang lebih banyak, untuk menjaga resistensi tidak terlalu tinggi.
Jumlah lilitan juga dipengaruhi oleh diameter coil itu sendiri. Untuk itu sebaiknya mengetahui diameter obeng/media yang digunakan untuk membuat coil. Perbedaan diameter beberapa mm akan mengakibatkan perbedaan nol koma sekian ohm (0.x ohm).
Photo-0030_zpsaa1eae40
Gunakan obeng set yang memiliki keterangan diameter ukuran. Atau setidaknya mengetahui perkiraan diameter obeng.
Untuk mendapatkan 0.5 ohm pada Kanthal A1 22 awg (tebal):
– diameter 3 mm membutuhkan 7/8 lilitan
– diameter 2.5 mm membutuhkan 9 lilitan
– diameter 2 mm membutuhkan 10/11 lilitan.
Untuk mendapatkan 0.5 ohm pada Kanthal A1 26 awg (tipis):
– diameter 3 mm membutuhkan 3 lilitan
– diameter 2.5 mm membutuhkan 3/4 lilitan
– diameter 2 mm membutuhkan 4/5 lilitan.
Untuk memastikan resistensi coil dan membantu menentukan jumlah lilitan sebelum membuat atau bahkan memasang coil pada atomizer, serta untuk detail coil lainnya bisa menggunakan coil calculator berikut.

Logika

Dengan semua penjelasan diatas kita bisa mendapatkan beberapa logika/aturan berikut:
– semakin sempit base deck, kita membutuhkan kawat yang lebih tipis
– semakin sempit base deck, kita membutuhkan lilitan yang lebih sedikit
– untuk mendapatkan lilitan yang lebih sedikit, kita membuat diameter coil lebih besar
– semakin luas base deck, kita bisa menggunakan kawat yang lebih tebal
– semakin luas base deck, kita bisa menggunakan lilitan yang lebih banyak
– untuk mendapatkan lilitan yang lebih banyak, kita membuat diameter coil lebih kecil
Secara umum ukuran coil berpengaruh terhadap power atau TC yang digunakan. Diameter coil yang terlalu kecil atau biasa dikenal dengan istilahmicro coil beresiko terhadap kapas putus pas di bagian dalam lilitan coil.
Tapi secara khusus, terhadap RTA, ukuran coil sebaiknya menyesuaikan ukuran chamber agar ukuran kapas cukup pas untuk menutup chamber tersebut sehingga tidak terjadi leakingliquid.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

apa itu VG dan PG di eliquid dan ejuice

Memahami VG vs PG Dan Rasio VG:PG E-Liquid  terdiri dari komponen Propilen Glikol atau PG, atau Vegerable Glycerin atau VG. Satu atau kombinasi dari kedua cairan ini kemudian dicampurkan dengan nikotin cair untuk menciptakan e-Juice. Seberapa banyak e-Juice yang seorang perokok-elektrik konsumsi akan menciptakan pengalaman merokok yang berbeda. Jadi, seberapa banyak yang sesorang bisa gunakan? Hal ini tergantung pada beberapa hal. Kadar Nikotin yang Diinginkan: Kadar nikotin yang ada menentukan berapa banyak komponen lain yang akan digunakan. Semakin sedikit kadar nikotinnya, semakin banyak cairan lain yang bisa digunakan, begitu jgua sebaliknya. Mencari Kekuatan “Throat Hit”: Bagi meereka yang ingin merasakan pengalaman merokok dengan tendangan pada tenggorokan yang lebih banyak, e-Liquid dengan rasio PG yang lebih besar adalah pilihannya. Komponen ini dikenal memberikan throat hit, sehingga e-Liquid yang dipilih akan terdiri dari nikotin dan PG sebagai bahan utamanya....
Sejarah Vape Indonesia   Apa itu Vape? E-Ciggarette atau vape merupakan perangkat elektrik yang mengambil daya dari baterai untuk mengaktifkan elemen pemanas (juga bisa disebut sebagai alat atomizer, clearomizer, cartomizer atau biasa disebut cartridge). Ketika cairan khusus campuran tersebut (e-liquid) membuat kontak dengan elemen pemanas, liquid akan dipanaskan dan akan menguap. Sehingga ketika dihisap oleh penggunanya, vape akan mampu menghasilakan uap dalam jumlah banyak dan menyerupai kabut. Sensasi vaping (menghisap vape) sendiri, sangatlah mirip dengan sensasi yang ditawarkan rokok tembakau. Bahkan, vape menawarkan cita rasa yang lebih beraneka ragam bila dibandingkan dengan rokok tembakau yang lebih dulu ada. Sejarah E-Ciggarette Banyak yang menduga bahwa yang mematenkan pertama kali  rokok elektrik  yaitu Herbert Gilbert pada tahun 1963. Ini memang ada benarnya.  Namun, penemuan tersebut tidak menghasilkan vapor seperti sekarang ini yang sedan...